Jumat, 27 September 2013

DPRD Datangi Pertamina Natuna

NATUNA – Keprisatu.com - Tutupnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik koperasi Pertamina di Ranai satu bulan ini, kian menyusahkan masyarakat. Pasalnya, kendaraan-kendaraan harus rela mengantre berjam-jama di satu-satunya APMS yang menyediakan layanan pengisian bahan bakar minyak di Ranai selain SPBU.
Kondisi krisis minyak tersebut hampir terjadi satu bulan ini. Hal tersebut membuat DPRD mendatangi Pertamina Natuna yang berkantor di Selat Lampa, karena mulai khawatir akan berdampak lebih parah jika tidak mendapatkan solusi dari pihak terkait.
Kedatangan Ketua DPRD Natuna, Hadi Candra, bersama Ngesti Yuni Suprapti (Komisi I) dan Yuswanto (Komisi II) untuk mendengar penjelasan Pertamina di Natuna, dalam menyikapi persoalan BBM yang seakan menjadi langka.Dikatakan Candra, tidak hanya antrian kendaraan di APMS disebabkan SPBU tutup, namun banyak masyarakat memanfaatkan kesempatan ini menjual premium di kios-kios melebihi harga pertamax. Seolah-olah premium saat ini barang langka.
“Pak Bunair (Kepala Depot Pertamina Natuna, red), apa penyebab SPBU Ranai tutup? BBM seakan menjadi langka, kendaraan harus antri berjam-jam di APMS Asen (Natuna Perkasa, red),” tanya Hadi Candra saat datang ke kantor Depot Pertamina Natuna di Selat Lampa, Senin (23/9).
Candra meminta supaya anggapan masyarakat terjadinya kelangkaan premium di Ranai disikapi Pertamina. Tentunya dengan menegaskan pelayanan APMS yang sudah dipercayakan melayani BBM kepada masyarakat.
“Kami (DPRD, red) berharap ada solusi membantu menjelaskan kondisinya kepada masyarakat. Supaya tidak ada anggapan BBM sekarang langka. Paling tidak, SPBU yang sekarang tutup harus dioperasikan kembali,” kata Candra yang dibenarkan dua anggota DPRD kepada Bunair.
Kepala Depot Pertamina Natuna Bunair, menjelaskan, kondisi tutupnya SPBU Koperasi Pertamina di Ranai disebabkan Pertamina sudah memblokir alokasi BBM-nya. Namun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, jatah SPBU sudah dialihkan ke APMS Natuna Perkasa dan APMS Naga Laut.
Di APMS Natuna Perkasa, kata Bunair, Pertamina sudah mengalokasikan sebanyak 100 kilo liter perbulan premium dan 25 KL solar di luar jatah untuk pangkalan minyak di beberapa kecamatan. Ditambah penambahan kuota di APMS Naga Laut sebanyak 100 KL premium.Penambahan kuota premium tersebut jelas Bunair, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setelah SPBU tutup. Khusus kebutuhan di wilayah Ranai Kecamatan Bunguran Timur, tidak dibenarkan dialihkan untuk wilayah kecamatan lain.
“Kami sudah menambah kuota premium dan solar di APMS Natuna Perkasa, sudah disuplai sebanyak 40 KL. Tetapi penambahan kuota premium di APMS Naga Laut belum diambil,” jelasnya.
Untuk permasalahan lain sambungnya, jika APMS Natuna Perkasa pelayanan ditutup lebih awal maka pihaknya akan memberikan ketegasan kepada pengelolanya agar pelayanan tetap buka sampai pukul 17.00.Bunair menambahkan, menghindari kekhawatiran dan untuk menstabilkan kondisi di lapangan, SPBU koperasi direncanakan akan diambil alih oleh Pertamina. Agar masyarakat tidak terbebani dan peralihan tersebut dalam proses administrasi.
“Pengelolaan SPBU akan diambil alih Pertamina. Itu sudah dipersiapkan,” pungkasnya. (cr16/tanjungpinangpos)

0 komentar:

Posting Komentar